top of page
Search
katanieke

5 Alasan Film Friend Zone Asyik Ditonton

Updated: Apr 5, 2019

Enggak heran, kalau mau belajar storytelling saya berungkali mendapat saran: mesti nonton iklan dan film Thailand. Film Friend Zone enak banget bertuturnya. Mengaduk emosi!


Friendzone. Ketika saya bertanya pada Yang Maha Google arti kata "friend zone", definisi inilah yang saya temukan:


"a situation in which a friendship exists between two people, one of whom has an unreciprocated romantic or sexual interest in the other. "


Arti friend zone adalah sebuah situasi persahabatan antara dua orang, yang salah satunya mempunyai perasaan romantika atau ketertarikan seksual pada pihak lain, namun tak berbalas. Alias bertepuk sebelah tangan.


Duh. Ngenes. Cedih...



Kira-kira, itulah yang digambarkan dalam film Friend Zone besutan sutradara Chayanob Boonprakob. Film Thailand yang dirilis di Indonesia Maret 2019 lalu ini sayangnya tak diputar di studio 21, hanya di jaringan bioskop CGV.


Sebelum kamu lanjutin baca, aku mau ingetin dulu. Setelah paragraf ini, kamu akan membaca sedikit spoiler Friend Zone. Kalaupun kamu belum nonton, jangan khawatir... Kamu mungkin bahkan malah tambah ingin nonton film Friend Zone. Apalagi kalau kamu lagi di-friendzone-in. Dih.


Oke. Aku mulai.


1. Friend Zone memperlihatkan storytelling yang luar biasa


Film dibuka dengan adegan Palm (Naphat Siangsomboon) dan Gink (Pimchanok Leuwisetpaiboon alias Baifern) saat masa sekolah. Adegan-adegan ini menceritakan awal mula hubungan keduanya menjadi friend zone.


Setelah itu lompat ke masa dewasa, di sebuah pesta pernikahan. Di situlah Palm seolah menjadi narator yang membawa seluruh kisah tak hanya ke empat orang teman pria yang mengalami nasib sama dengannya--fase friend zone--tapi juga ke para penonton.


Awalnya penonton akan mengira alur film berjalan maju. Tapi mulai menyadari alur yang digunakan adalah kilas balik alias maju-mundur setelah melihat Palm menceritakan kisahnya dengan Gink.


Plot twist-nya mungkin tak sebaik film Korea. Tapi alur berceritanya jelas lebih baik!



2. Alur Friend Zone bikin penonton deg-degan


Ketika Palm menjadi sang narator, maka penonton pun dibawa menjadi pihak Palm. Ikut sebal saat melihat Gink pacaran dengan cowok-cowok lain. Ikut mengelus dada kala melihat Palm begitu sabar ketika Gink putus dengan pacarnya. Ikut sedih ketika melihat Palm yang sabar menjadi cuma teman bagi Gink. Ikut gemas saat melihat Gink melakukan tes kehamilan di depan Palm!


YAOLOH. INI COWOK BAIK BANGET.


Adegan-adegan di atas yang aku sebutin itu, bikin penonton ikut bereaksi. Kira-kira inilah komentar penonton kala menyaksikan beberapa adegan tersebut, baik penonton cowok maupun cewek.


"Ya ampun ini cowok (Palm) gentle banget," kata penonton cewek, yang duduk beberapa kursi di samping aku.


"YAH, mereka keliatan banget sebenarnya saling suka. Duh! Maju aja kenapa sih ini orang," kata penonton cowok, yang duduk beberapa kursi di samping aku.


Paling seru pas adegan Palm dan Gink nyaris berciuman.


Penonton cowok dan cewek reaksinya begini:


"Kode nih, kode keras."


"Duh, ayo Palm, maju dikitlah."


Dan ternyata Palm enggak jadi mencium Gink (ups spoiler), karena Palm tahu Gink masih berhubungan dengan Ted, pacarnya.


"Ya ampun, dia baik banget."


"Ini cowok laki banget ya. Sabar."


Akhir film barangkali memang mudah ditebak. Tapi alurnya itu lho... Siap-siap emosimu diaduk: deg-degan, gemas, ketawa-ketiwi, lalu berkaca-kaca.


3. Friend Zone membawa penonton traveling ke negara-negara di Asia Tenggara


Profesi Palm yang adalah pramugara membuat penonton ikut terbang tak hanya ke tempat-tempat indah di Thailand seperti Krabi, tapi juga Hong Kong, Kuala Lumpur (Malaysia), Kamboja, Myanmar, Indonesia.


Gink dan Ted ikutan muncul di negara-negara itu lantaran profesi mereka yang membuat jingle iklan sehingga berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi di sana. Selain penonton melihat tempat-tempat indah di negara-negara Asia Tenggara, penonton juga disajikan lagu yang dinyanyikan dengan berbagai bahasa, termasuk Indonesia.



Omong-omong, aku penasaran, siapa penyanyi Indonesia yang muncul di film Friend Zone ini. Kamu yang sudah nonton, kasih tahu aku dong, please.



4. Friend Zone bebas adegan klise


Kalau kamu penonton drama Korea, biasanya film bertema percintaan selalu ada adegan klise semacam ini:


-enggak sengaja terjatuh, terpeleset, tersandung lalu keduanya berpelukan atau enggak sengaja berciuman

-adegan hujan dan ada salah satu pihak yang membawa payung


No worries, gaes. Bebas adegan klise semacam itu. Meski cerita Friend Zone adalah murni receh, tapi recehan yang berkualitas dan membuat penonton terhibur.

Film Friend Zone juga enggak bertele-tele dan lebay. Takarannya sudah pas.

Dibandingkan sama film Thailand Brother of the Year, jelas menang Friend Zone menurut aku. Soalnya, Brother of the Year banyak adegan yang enggak perlu dan rada bertele-tele.



5. Pemeran Palm di Friend Zone ganteng banget


Naphat Siangsomboon memerankan Palm dengan baik. Ekspresi-ekspresinya detil dan alami. Naphat mengawali karirnya di iklan televisi Nivea. Wajahnya yang rupawan barangkali warisan dari ibunya yang merupakan aktris Thailand dan runner-up kedua Miss Thailand World 1988, Pimpaka Siangsomboon. Naphat berjuluk Nine Naphat, yang juga digunakan sebagai nama akun Instagram-nya: @naphat_nine.


Penampilan Jason Young sebagai Ted juga enggak bisa diabaikan, meski enggak dominan. Apalagi Jason Young pernah dinominasikan sebagai Best Leading Actor dalam perannya di film F. Hilaire di ajang Bangkok Critics Assembly Awards 2015. Adakah yang terkena sindrom second lead male di film Friend Zone?


Dan ya, tentu saja akting Baifern di sini juga oke. Apalagi ketika ia menggila karena sedih mengetahui Ted berselingkuh (ups, spoiler lagi).


*

Nih trailer-nya:

Sumber: GDH official




Udahan ah, ngasih spoiler dan bocorannya. Buruan deh, kamu nonton. Biarpun ada banyak hal yang jadi tanda tanya di film ini, seperti:


-Kok bisa Palm--walaupun profesinya pramugara--bisa bebas banget terbang ke sana kemari ngikuti Gink


-Ini ortunya Palm ke mana, sih


-Gink enggak punya teman cewek apa ya


-Kok bisa ya Palm menunggu 10 tahun. IYA CUY. SATU DEKADE. Apa ada beneran cowok kayak begini?


-Abaikan juga aksen bahasa Inggris yang ...hmm... pokoknya abaikan saja. (Kecuali aksennya Naphat yang bagus banget)


Dan beberapa pertanyaan lainnya. Tapi lupakan saja. Mari menonton Friend Zone dengan riang gembira.


***




136 views1 comment

1 Comment


Wahyudi Dwi Nur
Wahyudi Dwi Nur
Oct 24, 2023

Jadi pengen nonton... Mungkin bisa membantu saya meningkatkan skill story telling.

Like
bottom of page